Dari sekian banyak rubrik Sosok di Kompas, artikel yang satu ini menarik perhatian saya. Adalah Yoris Sebastian, pengelola perusahaan konsultan kreatif OMG (singkatan dari Oh My Goodness) dengan omzet miliaran rupiah. Dengan segenap kreativitas yang dimilikinya, ia berhasil meraih sejumlah penghargaan nasional dan internasional. Yoris merasa senang dikala ia berbagi kreativitas yang berdampak kepada orang lain. "Semua hal yang kita lihat adalah produk kreatif. Anda dapat melakukan sesuatu yang kreatif, siapa pun bisa karena kreativitas itu bisa dilatih, bukan bawaan dari lahir," ujarnya.
Yoris tergoda menyelami dunia kreativitas sejak menjadi siswa di SMA Pangudi Luhur, Jakarta. Ketika kebanyakan remaja seusianya membolos untuk nongkrong dan main dengan teman sebayanya, dia membolos untuk mewawancarai narasumber. Saat itu, ia bekerja sebagai wartawan lepas.
Sering kali, orang merasa nyaman dengan hal yang biasa, terutama muda-mudi seperti saya. Namun Yoris menolak segala hal yang dianggap normal. Dia lebih senang menggali kreativitas dengan menemukan sesuatu yang baru, yang sebelumnya tidak terpikirkan atau malah dianggap remeh oleh orang-orang.
Dari banyak kegagalan yang dialaminya, dia mengambil pelajaran bahwa penolakan ide kreatif bukanlah suatu kegagalan, melainkan tantangan untuk memperbaikinya dengan cara yang lebih kreatif. Yoris menyebutnya tenacity, atau sikap kukuh untuk mencari cara kreatif demi mendapatkan persetujuan dari sesuatu yang diperjuangkan.
Meskipun ia tidak tamat dari Universitas Atma Jaya Jakarta, Yoris suka belajar banyak hal, melakukan apa yang ia suka dan kemudian menghasilkan secara ekonomi dan berdampak kepada orang lain. Bukan kekayaan yang menjadi tujuan utama, namun kesenangan dan karya yang dihasilkan. Atau sering juga disebut happynomics,
Yoris menuturkan bahwa menjalankan usaha konsultan kreatif tidaklah semudah yang kita bayangkan. Tidak jarang klien khawatir dengan ide yang ditawarkan. Namun, Yoris yakin perubahan yang besar akan tercapai meski dimulai dari langkah yang kecil.
Semoga pengalaman hidup Yoris menginspirasi kita semua, terutama para pembaca dari Universitas Atma Jaya. Have a nice day!
Clara Cynthia Devi
2013-022-053
Sumber : Kompas, Sabtu, 20 September 2014.
0 comments:
Post a Comment